Thursday, August 22, 2013

Kelompok 3: Fasilitas MCK yang Tidak Memadai



1.      What
Apa masalah yang terjadi?
-        Fasilitas MCK yang tidak memadai.
2.      Why
Mengapa masalah tersebut bias terjadi?
-        Melakukan urbanisasi tanpa pekerjaan pasti
-        Pembenahan bantaran sungai kurang direalisasikan
3.      How
Bagaimana akibat dari masalah tersebut?
-        Pencemaran air
-        Menganggap lahan pemerintah sebagai lahan sendiri
-        Penyebaran penyakit

 Alat imajinatif untuk mengatasi permasalah tersebut

Alat tersebut bernama Robot Prof. Gurita. Proses kerja alat tersebut terbagi ke dalam tiga fase. Fase pertama adalah fase pengerukan, robot tersebut akan mengeruk tanah di bawah rumah di bantaran sungai yang akan direlokasi. Pengerukan tersebut dilakukan dengan menggunakan konveyor di bagian depan robot (arah kepala gurita menghadap). Selama proses pengerukan berlangsung, penghuni dapat tetap tinggal di dalam rumah.

Fase kedua adalah fase P3 (Pemilahan, Penaksiran, dan Pemroduksian), pertama sensor pada robot akan memilah benda yang masuk menjadi dua bagian, organik dan anorganik. Benda organik (manusia penghuni rumah) akan berjalan lurus di konveyor menuju FPK (Fasilitas Pemandian Kering) pada bagian kanan perut robot tersebut untuk dimandikan menggunakan sinar laser yang membersihkan tubuh dari segala zat yang tidak dibutuhkan. Selanjutnya para penghuni tersebut akan melalui AI-PK (Artificial Intelligence-Penaksir Kompensasi), pada  proses ini, AI akan menaksir jumlah kompensasi dalam bentuk finansial yang akan diberikan berdasarkan berbagai faktor seperti usia penghuni, jumlah anak, asal daerah, tanggal lahir, weton, shio, dan lain sebagainya. Setelah penaksiran selesai, penghuni yang telah bersih setelah dimandikan akan keluar dari konveyor di sisi kanan (di arah belakang kepala robot) bersama dengan uang kompensasi dalam bentuk uang kertas. Sedangkan, bahan anorganik seperti kayu penyusun material rumah akan diproses melalui mesin SRBAM (Spesialis Recycle Bedeng Automated Machine) menjadi berbagai macam perabot baru hasil daur ulang dengan kualitas dan durabilitas berstandar intergalaksi yang kelak akan keluar dari bagian bawah robot dan melalui konveyor yang bermuara pada konveyor penghuni dan uang kompensasi.

Fase ketiga adalah fase pemukiman yang menggunakan chip kusus sebagai otak dari BG-WtYNHSH (Belalai Gajah-Welcome to Your New Home Sweet Home). Pada fase ini, konveyor akan diarahkan langsung ke kamar di rusun tempat penghuni tersebut dimukimkan berdasarkan data yang ada di Bank Data Direktorat Jenderal Relokasi Bantaran Sungai Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Kementerian Sosial. Mesin ini sepenuhnya menggunakan energi hibrida, terutama ditopang oleh panel surya mikro yang dipasang diseluruh kepala dan tentakel gurita. Bentuk gurita dipilih karena lengkungan yang terdapat pada setiap sisinya memperluas permukaan penerima sinar matahari sehingga suplai energi pada berbagai komponen elektrik dalam robot ini tidak terganggu. Keseluruhan fitur tersebut menjadikan robot ini sebagai pilihan imajinatif paling realistis untuk menyelesaikan permasalahan penyalahgunaan area sungai yang menyebabkan tumbuhnya fasilitas MCK yang tidak memadai.

Anggota kelompok:
Adhika Widya Sena - FTI - 16713224
Afifah Nadia Tiana - FTI - 16713044
Arnanda Aditya Budhi Aptama - FITB - 16313250
Claudia Mandagie - FSRD - 16813010
Pandu Radina Wibisono - FTTM - 16413333
Tubagus Gaufan Muchtar - FSRD - 16813190


No comments:

Post a Comment